Hubungan Antara Hope dan Psychological Well-Being pada Ibu yang Memiliki Anak Penyandang Disleksia di Komunitas DSPG Jawa Barat
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai bagaimana hubungan antara hope dan psychological well-being yang dimiliki ibu dengan anak penyandang disleksia. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, sehingga sample pada penelitian ini telah ditentukan karakteristiknya, yaitu ibu yang memiliki anak penyandang disleksia pada komunitas DPSG Jawa Barat yang berjumlah 30 orang. Alat ukur yang digunakan oleh peneliti adalah alat ukur State Hope Scale atau disingkat SHS yang telah dikembangkan oleh Snyder (1994) dan serupa dengan penelitian Priska Novia Shabhati (2012), serta alat ukur Psychological Well-Being yang digunakan dikembangkan oleh Ryff (1989) dan serupa dengan penelitian Yovan Nuzki Pratama (2017). Kemudian skor dari kedua variabel akan dikorelasikan dengan menggunakan uji Korelasi Spearman. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa hasil pengolahan data yang menggunakan program SPSS, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,609. Angka tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan yang kuat hope dan psychological well-being pada ibu yang memiliki anak penyandang disleksia di komunitas DPSG. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara hope dan psychological well-being pada ibu yang memiliki anak disleksia. Artinya, semakin tinggi hope yang dimiliki responden, maka akan semakin tinggi pula psychological well-being-nya, begitu pula sebaliknya. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk meneliti lebih lanjut mengenai kontribusi hope dengan psychological well-being sehingga dapat menghasilkan gambaran yang lebih lengkap mengenai pengaruh hope terhadap tingkat psychological well-being seseorang.