Daftar Isi:
  • Subjective well-being (SWB) yaitu evaluasi yang dilakukan seseorang terhadap kehidupannya. Evaluasi tersebut bersifat kognitif dan afektif. Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh gambaran mengenai derajat subjective well-being pada remaja akhir yang memiliki orangtua bercerai di kota Cianjur melalui komponen-komponen yang ada pada subjective well-being. Sebanyak 50 orang remaja akhir (usia 18-22 tahun) yang berpartisipasi dalam penelitian ini yang dipilih berdasarkan teknik snowball sampling. Setiap partisipan mengisi dua alat ukur yaitu kuesioner Satisfaction With Life Scale (SWLS) dan Scale of Positive and Negative Experience (SPANE). Alat ukur SWLS dan SPANE tersebut disusun oleh Diener (1985) dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh peneliti. Menurut Ed. Diener, alat ukur SWLS dan SPANE sudah teruji memiliki validitas konstrak. Alat ukur SWLS memiliki reliabilitas sebesar 0,87, sedangkan alat ukur SPANE-P memiliki reliabilitas sebesar 0,84, SPANE-N sebesar 0,80, dan SPANE-B 0,88. Peneliti juga melakukan uji validitas dan reliabilitas kembali, diperoleh hasil validitas SWLS sebesar 0,689-0.860 dan reliabilitas sebesar 0,878. Sedangkan, hasil validitas SPANE sebesar 0,708-0,882 dan reliabilitas SPANE-P sebesar 0.884 dan SPANE-N sebesar 0,847. Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik, dapat disimpulkan remaja akhir yang memiliki orangtua bercerai di kota Cianjur cenderung lebih banyak memiliki subjective well-being dengan derajat yang rendah (58%) dibandingkan tinggi (42%). Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menelaah masalah ini dengan jangkauan yang lebih luas dan menambah variabel lain yang belum terungkap dalam penelitian ini.