Penerapan Metode Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept) pada Proyek Pembangunan Gedung studi kasus Thamrin Nine Project
Daftar Isi:
- Sebuah proyek konstruksi pada umumnya mempunyai suatu pengendalian yang menyangkut tiga aspek utama, yaitu: biaya, waktu, dan sumber daya manusia. Perencanaan dan pengendalian merupakan fungsi utama dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi untuk mewujudkan keberhasilan suatu proyek. Salah satu pengendalian ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode konsep nilai hasil (earned value concept). Metode konsep nilai hasil merupakan suatu metode yang digunakan untuk menghitung besarnya biaya menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan atau dilaksanakan. Metode konsep nilai hasil ini terdiri atas tiga indikator, yaitu: Budgeted Cost of Work Schedule (BCWS), Budgeted Cost of Work Performed (BCWP), Actual Cost Work Performed (ACWP). Tujuan metode konsep nilai hasil adalah untuk mengestimasi waktu dan biaya pada akhir proyek tersebut mengalami keuntungan atau kerugian serta dari segi waktu mengalami keterlambatan atau percepatan dari waktu yang direncanakan dan mengevaluasi proyeksi penyelesaian terhadap terjadinya penyimpangan pada proyek. Metode konsep nilai hasil dapat diterapkan pada studi kasus ini di dalam tujuan pengendalian di mana berdasarkan analisis pengendalian yang dilakukan banyak terjadi penyimpangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat peninjauan bulan April 2018 diperoleh nilai BCWS sebesar Rp1.066.617.730.271,14, nilai BCWP sebesar Rp431.852.000.109,78, dan nilai ACWP sebesar Rp388.666.800.098,80. Hasil penelitian bulan April 2018 diperoleh nilai SV sebesar –Rp634.765.730.161,36 dan nilai CV sebesar Rp43.185.200.010,98, sehingga dapat disimpulkan bahwa proyek tersebut mengalami keterlambatan dengan biaya pelaksanaan proyek lebih kecil dari biaya rencana.