Daftar Isi:
  • Pada ginjal yang sehat, diproduksi hormon yang disebut dengan hormon eritropoietin untuk produksi eritrosit. Pada penyakit ginjal kronik (PGK), eritropoietin yang dihasilkan tidak mencukupi sehingga eritrosit berkurang dan dapat menyebabkan anemia. Protein hidrolisat kacang polong hijau diketahui mempunyai antioksidan yang baik untuk meningkatkan fungsi ginjal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian protein hidrolisat kacang polong hijau dosis 50mg/kgBB/hari, 100mg/kgBB/hari dan 150mg/kgBB/hari terhadap jumlah eritrosit dan kadar Hb serum tikus yang diinduksi zat nefrotoksik. Desain penelitian berupa penelitian eksperimental laboratorik. Tikus Wistar jantan sebanyak 35 ekor dibagi dalam 5 kelompok perlakuan, terdiri dari kelompok tikus yang diberi protein hidrolisat kacang polong hijau yang dihidrolisis enzim bromelain dengan dosis 50mg/kgBB/hari, 100mg/kgBB/hari dan 150mg/kgBB/hari. Pemberian protein hidrolisat selama 28 hari. Pada hari ke 7, tikus diinduksi Gentamisin dosis 80mg/kgBB/hari. Pemeriksaan jumlah eritrosit dan kadar Hb dilakukan pada hari 7 dan hari 35. Analisis data dengan uji ANAVA, dilanjutkan uji Tukey HSD dan uji t berpasangan, α=0,05. Pemberian protein hidrolisat kacang polong hijau dosis 50mg/kgBB/hari tidak dapat meningkatkan jumlah eritrosit dan kadar Hb (p>0,05). Pemberian protein hidrolisat kacang polong hijau dosis 100mg/kgBB/hari tidak dapat meningkatkan jumlah eritrosit dan kadar Hb (p>0,05). Pemberian protein hidrolisat kacang polong hijau dosis 200mg/kgBB/hari tidak dapat meningkatkan jumlah eritrosit dan kadar Hb (p>0,05).