Daftar Isi:
  • Diare merupakan penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia, diare juga membunuh 1.5 juta anak tiap tahun. Banyak masyarakat percaya bahwa memakan buah salak, dapat mengobati diare. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah efek antidiare dari ekstrak ethanol buah salak (EEBS). Desain penelitian ini eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) bersifat komparatif. Penelitian ini menggunakan metode proteksi terhadap diare yang diinduksi oleh Oleum ricini. Hewan coba (25 ekor mencit), dibagi 5 kelompok secara acak (n=5), dan diberi perilaku yaitu EEBS dosis 1 (182 mg/kgBB), EEBS dosis 2 (364 mg/kgBB), EEBS dosis 3 (728 mg/kg BB), kontrol (larutan CMC 1%), dan pembanding (Loperamid 0,26 mg/kg BB). Data yang diukur frekuensi defekasi, berat, dan konsistensi feses selama 6 jam. Analisis data frekuensi defekasi dan berat feses menggunakan uji One Way Anova dilanjutkan uji Tukey HSD, sedangkan analisis konsistensi feses menggunakan uji Kruskal Wallis H dilanjutkan Mann Whitney U. Hasil penelitian rerata frekuensi defekasi EEBS dosis 3 (1,65) berbeda sangat bermakna dengan kelompok kontrol (2,65), dengan nilai p=0,002. Hasil rerata berat feses EEBS dosis 3 (0,185) juga berbeda sangat bermakna dengan kelompok kontrol (0,372) dengan nilai p=0,00 Sedangkan untuk konsistensi feses, EEBS dosis 1, 2, dan 3 didapatkan hasil berbeda sangat bermakna dengan kelompok kontrol (pEEBS dosis 1,2,3=0,00). Kesimpulan, ekstrak ethanol buah salak terbukti dapat mengurangi diare dengan cara mengurangi frekuensi defekasi, berat berat feses, dan memperbaiki konsistensi feses terutama pada EEBS dosis 3.