Daftar Isi:
  • Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan kepada manusia melalui cucukan nyamuk terutama Aedes aegypti dan Aedes albocpictus. Selain dengan cara mengurangi populasi nyamuk, penyebaran DBD juga dapat dicegah dengan mencegah cucukan nyamuk dengan cara menggunakan repelen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas minyak atsiri kulit jeruk keprok, minyak kedelai dan kombinasi keduanya dengan perbandingan 1:1, 1:2 dan 2:1 sebagai repelen serta memiliki daya repelen yang setara dengan DEET 15% terhadap nyamuk Aedes sp. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik sungguhan dengan cross over design menggunakan metode Fradin dan Day. Bahan uji yang digunakan yaitu minyak atsiri kulit jeruk keprok (kelompok 1), minyak kedelai (kelompok 2), kombinasi keduanya dengan perbandingan 1:1 (kelompok 3), 1:2 (kelompok 4), 2:1 (kelompok 5), DEET 15% (kelompok 6), dan air (kelompok 7) sebagai kontrol negatif. Data yang diukur adalah durasi (menit) sejak lengan pertama masuk ke dalam kandang sampai seekor nyamuk hinggap dan mencucuk 2-5 detik, yang dianalisis menggunakan uji ANAVA satu arah yang sebelumnya telah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, dilanjutkan dengan uji beda ratarata Tukey HSD α = 0,05. Didapatkan hasil bahwa kelompok I (64,20 menit), kelompok II (84,29 menit), kelompol III (132,45 menit), kelompok IV (180,08 menit), kelompok V (128,40 menit) memiliki kebermaknaan perbedaan rerata durasi yang sangat signfikan (p<0,01) dengan kontrol negatif. Simpulan penelitian ini adalah minyak atsiri kulit jeruk keprok, minyak kedelai dan kombinasi keduanya dengan perbandingan 1:1, 1:2, dan 2:1 memiliki potensi yang lebih rendah dibanding dengan DEET 15% sebagai repelen terhadap nyamuk Aedes sp.