Daftar Isi:
  • Latar belakang Infeksi merupakan komplikasi mayor dari luka bakar dan menjadi penyebab 50-75% dari kematian di rumah sakit dan Pseudomonas aeuruginosa merupakan bakteri penyebab infeksi tersering. Banyak dari obat-obatan sintetik memiliki masalah antara lain alergi dan resistensi. Hal ini memaksa para peneliti untuk mencari obat alternatif. Lebih dari 80% penduduk dunia bergantung pada pengobatan tradisional dan yang sering digunakan adalah bawang putih. Tujuan penelitian untuk mengetahui interaksi air perasan bawang putih (Allium sativum) sebagai antimikroba dengan gentamisin terhadap pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa. Metode penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik. Metode penelitian yang digunakan adalah difusi cakram dengan melakukan pengamatan zona inhibisi yang terbentuk pada tempat pertemuan cakram gentamisin dan air perasan bawang putih. Hasil penelitian menunjukkan zona inhibisi yang terbentuk pada air perasan bawang putih adalah 9,2 mm (dosis MIC 6,25%), pada gentamisin (Dosis MIC 15,625 μg/ml) adalah 7,8 mm, dan pada kombinasinya tidak berpengaruh satu sama lain. Kesimpulan interaksi air perasan bawang putih dengan gentamisin terhadap Pseudomonas aeruginosa bersifat indiferen dengan zona interaksinya tidak bertambah atau berkurang.