Daftar Isi:
  • Ulkus peptikum adalah gangguan keutuhan mukosa gaster dan/atau duodenum yang menyebabkan kerusakan lokal atau ulserasi akibat inflamasi. Penyakit ulkus peptikum dan komplikasinya menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi di dunia. Penyakit ini sering disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori dan penggunaan OAINS, termasuk asetosal. Salah satu alternatif untuk mencegah terjadinya ulkus peptikum adalah mengunakan ekstrak herba pegagan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ektrak herba pegagan (EHP) sebagai gastroprotektor. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik. Subjek penelitian yang digunakan adalah 30 ekor tikus wistar jantan yang dibagi secara acak menjadi 5 kelompok (n = 5). Setiap kelompok secara berurutan diberi EHP I (600 mg/ kgBB), EHP II (300 mg/ kgBB), EHP III (150 mg/ kgBB), Carboxy Methyl Cellulose (CMC) 1% sebagai kontrol (-), dan Ranitidin (8,1 mg/ 150 g) sebagai kontrol (+) secara peroral. Setelah satu jam perlakuan, setiap kelompok diinduksi ulkus dengan diberi asetosal 135 mg/150 g secara peroral. Data yang diukur adalah jumlah ulkus, diameter ulkus, dan keadaan mukosa lambung, dan dievaluasi menggunakan skor jumlah ulkus, skor diameter ulkus, dan skor kerusakan mukosa lambung. Analisis data menggunakan uji Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney U dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan EHP 1, EHP 2, EHP 3 memiliki perbedaan bermakna dengan kelompok kontrol (-) secara jumlah ulkus, diameter ulkus, dan kerusakan mukosa lambung (p < 0,05). Simpulan penelitian adalah ekstrak herba pegagan (Centella asiatica L.) berefek gastroprotektor dengan mengurangi jumlah ulkus lambung, diameter ulkus lambung, dan kerusakan mukosa lambung.