Minyak Atsiri Kulit Jeruk Keprok (Citrus reticulata L.) Minyak Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) dan Kombinasi Keduanya Sebagai Repelen Terhadap Culex sp
Daftar Isi:
- Culex Sp. merupakan nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit filariasis yang menyerang manusia, namun dapat dicegah dengan menggunakan repelen. Repelen yang digunakan selama ini mengandung DEET yang merupakan senyawa kimia yang bersifat toksik sehingga apabila digunakan dalam jangka waktu yang panjang dapat menimbulkan efek samping baik lokal maupun sistemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas minyak atsiri kulit jeruk keprok, minyak kedelai dan kombinasi keduanya dengan perbandingan 1:1 1:2 2:1 sebagai repelen terhadap Culex Sp. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik sungguhan dengan cross over design menggunakan metode Fradin dan Day. Bahan uji yang digunakan yaitu minyak atsiri kulit jeruk keprok, minyak kedelai, kombinasi keduanya dengan perbandingan 1:1, 1:2, 2:1, DEET 15%, dan air sebagai kontrol negatif. Data yang diukur adalah durasi (menit) sejak lengan pertama masuk ke dalam kandang sampai seekor nyamuk hinggap dan mencucuk 2-5 detik dan dianalisis menggunakan uji ANAVA satu arah yang sebelumnya telah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD α = 0,05. Didapatkan hasil bahwa kelompok I (68,74 menit), kelompok II (100,39 menit), kelompol III (136,29 menit), kelompok IV (208,35 menit), kelompok V (164,18 menit) memiliki kebermaknaan perbedaan rerata durasi yang sangat signfikan dengan kontrol negatif (p<0,01). Simpulan penelitian ini adalah minyak atsiri kulit jeruk keprok, minyak kedelai, dan kombinasi keduanya berefek sebagai repelen dengan durasi berbeda namun belum ada yang menyamai durasi DEET 15%.