Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui kontribusi aspek sumber makna hidup terhadap perilaku prososial pada anggota Ketimbang Ngemis Bandung. Responden berjumlah 51 orang anggota aktif dari Ketimbang Ngemis Bandung. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur, alat ukur perilaku prososial dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan teori dari Mussen (1989) dan untuk sumber makna hidup menggunakan alat ukur Personal Meaning Profile yang dikembangkan oleh Wong (2012). Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan Spearman’s Rho dan uji reliabilitas dengan menggunakan Alpha Cronbach, didapatkan hasil untuk alat ukur perilaku prososial dengan 32 item valid dengan nilai koefisien korelasi tertinggi pada 0.652 dan terendah pada nilai koefisien korelasi 0.342 dan reliabilitas sangat tinggi (koefisien r : 0.914). Hasil pada alat ukur sumber makna hidup dengan 56 item valid dengan nilai koefisien korelsi tertinggi pada 0.759 dan terendah pada nilai koefisien korelasi 0.318 dan reliabilitas sangat tinggi (koefisien r : 0.964) Secara keseluruhan aspek sumber makna hidup tidak berkontribusi terhadap perilaku prososial dengan hasil sebesar 9,9%. Artinya, tidak ada kontribusi yang signifikan antara aspek sumberk makna hidup terhadap perilaku prososial pada anggota Ketimbang Ngemis Bandung. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh faktor lain yang mempengaruhi perilaku prososial, seperti guilt dan mood, norma sosial, jumlah penonton, tekanan waktu, dan kesamaan. Faktor karakteristik penolong berupa personality trait, gender, dan religious faith.