Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Derajat Dimensi Religiusitas pada Pendeta Di Sinode “X” Provinsi DKI Jakarta Dan Jawa Barat. Pemilihan sampel menggunakan total sampling dan sampel penelitian ini berjumlah 64 orang. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner yang terdiri dari 3 kuisioner hasil modifikasi alat ukur Raynard Wiguna S.Psi yang mengacu pada teori Religiusitas dari Glock dan Stark (1965), yang meliputi lima dimensi religiusitas. Untuk kuesioner I uji validitas menggunakan content validity. Untuk kuesioner III dan II menggunakan construct validity. Untuk kuisioner III dengan validitas berkisar antara 0,414 – 0,709 dan reliabilitas 0,732. Untuk kuisioner II validitas berkisar antara 0,575 – 0,736 dan reliabilitas sebesar 0,736. Hasil penelitian : derajat dimensi religiusitas pada Majelis jemaat Gereja “X” di Kota Bandung secara keseluruhan tersebar merata di setiap dimensinya yaitu dimensi praktek agama (95,31%), dimensi ideologis (89,06%), dimensi pengalaman (90,62%), pengamalan (89,06%) tetapi pada dimensi pengetahuan (68,75%), menunjukan derajat dimensi yang cenderung lebih rendah. Ada beberapa faktor yang berkaitan seperti tingkat pendidikan, usia, lamanya melayani sebagai pendeta dan faktor finansial juga turut mempengaruhi. Saran bagi peneliti yang tertarik melakukan penelitian lanjut mengenai derajat dimensi religiusitas pada pendeta untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi dimensi religiusitas yaitu Usia, Lama menjadi pendeta, Status Marital, Jumlah anak, Pasangan yang bekerja, Pekerjaan sampingan, Bantuan Finansial dan Jumlah Jemaat dan dapat dipertimbangkan untuk melakukan korelasional untuk melihat hubungan antar derajat dimensi religiusitas dengan faktor-faktor yang mempengaruhi.