Efek Laksansia Jamu Ekstrak Akar Kelembak (Rheum officinale Baill) Terhadap Mencit (Mus musculus) Jantan Swiss Webster Dewasa
Daftar Isi:
- Laksansia merupakan obat yang banyak digunakan untuk mengatasi konstipasi. Salah satu obat tradisional yang dipercaya sebagai laksansia adalah akar kelembak. Tujuan penelitian menilai efek laksatif ekstrak akar kelembak (EAK) terhadap pola defekasi dengan parameter penambahan berat feses dan peningkatan frekuensi defekasi, serta penurunan konsistensi feses . Desain penelitian eksperimental laboratorik dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL),bersifat komparatif. Pengujian efek laksansia menggunakan metode pengamatan pola defekasi, dengan hewan coba mencit (n=30). Mencit dibagi 6 kelompok secara acak (n=5) yaitu kelompok I,II, dan III berturut turut diberi EAK dosis 143mg/KgBB, 286mg/KgBB, dan 572 mg/KgBB, kelompok IV,V, dan VI berturut turut sebagai Kontrol negatif, positif, dan pembanding.Data yang diukur berat feses (mg), frekuensi defekasi dan konsistensi feses. Analisis data berat feses dan frekuensi defekasi ANAVA satu arah dilanjutkan dengan uji Tukey HSD, untuk konsistensi feses dengan uji Kruskal Wallis H, = 0,05 menggunakan piranti lunak komputer. Hasil penelitian selama pengamatan 7 jam rerata berat feses (mg) dan frekuensi defekasi untuk kelompok I,II,III : 0,67, 0,81, 0,89 dan 2,17, 2,80, 2,23 menunjukan perbedaan bermakna dengan Kelompok IV 0,38 dan 0,97.(p˂0,05). Sedangkan konsistensi feses kelompok I,II,III tidak menunjukan perbedaan bermakna dengan kelompok IV (p >0,05). Simpulan Ekstrak akar kelembak berefek laksansia dengan menambah berat feses dan meningkatkan frekuensi defekasi tanpa penurunan konsistens feses.