Daftar Isi:
  • Penggunaan obat antiinflamasi non steroid (OAINS) sering menimbulkan efek samping gastritis. Gastritis terjadi akibat ketidakseimbangan antara faktor agresif dengan faktor defensif. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh susu kedelai dalam meningkatkan kadar mukus lambung tikus jantan galur Wistar yang diinduksi aspirin. Pemberian susu kedelai dan misoprostol akan meningkatkan kadar mukus lambung dimana kadar mukus lambung merupakan faktor defensif pada penyakit gastritis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan desain penelitian rancangan acak lengkap (RAL). Hewan coba yang digunakan adalah 12 ekor tikus jantan galur Wistar dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok I mendapat makanan standar, kelompok II diinduksi aspirin dosis 90 mg/hari dan makanan standar, kelompok III mendapat susu kedelai dosis 9 ml/hari, makanan standar, dan diinduksi aspirin, kelompok IV mendapat misoprostol dosis 3,6 mg/hari, makanan standar, dan diinduksi aspirin. Hasil penelitian dianalisis dengan uji statistik Independent Sample T-test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar mukus gaster terendah sampai tertinggi adalah kelompok II (0.366), kelompok III (0.518), kelompok I (0.542), dan kelompok IV (0.614). Hasil perbandingan kelompok I dan II p=0.013 (p<0.05), kelompok II dan IIIp=0.022 (p<0.05), kelompok III dan IV p=0.022 (p<0.05) menunjukkan perbedaan yang signifikan. Simpulan dari penelitian ini adalah susu kedelai dengan dosis 9 ml/hari dapat meningkatkan kadar mukus, tetapi efektifitas misoprostol dosis 3,6 mg/hari lebih baik dari pada susu kedelai dengan dosis 9 ml/hari.