Karakteristik Mutasi Gen EGFR pada Penderita Adenokarsinoma Paru di Rumah Sakit Paru DR., H.A. Rotinsulu Periode 1 Januari 2016 - 31 Desember 2017
Daftar Isi:
- Kanker paru adalah penyebab kematian tertinggi akibat kanker di dunia menurut data WHO pada tahun 2015. Di Indonesia, menurut WHO 2014, kanker paru dilaporkan sebagai penyebab kematian terbanyak pada laki-laki yaitu 21,8% dan penyebab kematian ketiga pada perempuan sebesar 9,1%. Jenis tersering dari kanker paru adalah adenokarsinoma. Adenokarsinoma sering dikaitkan dengan usia, jenis kelamin, riwayat merokok, dan mutasi epidermal growth factor receptor (EGFR). Saat ini mutasi EGFR mulai sering diperiksa sebagai salah satu dasar terapi target pada adenokarsinoma stadium lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mutasi gen EGFR pada pasien adenokarsinoma. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif retrospektif yang dilakukan dengan mengambil data dari rekam medik penderita adenokarsinoma yang menjalani pemeriksaan mutasi EGFR di RS. Paru Dr. H. A. Rotinsulu periode 1 Januari 2016-31 Desember 2017. Dari 270 pasien adenokarsinoma paru, keluhan utama yang paling banyak ditemukan adalah sesak napas (55,56%), insidensi tertinggi terjadi pada kelompok usia 51-60 (35,19%) tahun, jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki (63,70%), pasien tanpa riwayat merokok (51,85%), dan mutasi EGFR terbanyak pada ekson 21 (44,63%). Dari penelitian ini, secara statistik didapatkan hubungan antara mutasi EGFR dengan jenis kelamin (p=0,021). Proporsi mutasi EGFR lebih dominan pada wanita 53/98 (54,08%) meskipun angka kejadian adenokarsinoma lebih banyak ditemukan pada lakilaki.