Pengaruh Kadar Fibrinogen Plasma Terhadap Risiko Terjadinya Kematian pada Penderita Sindrom Koroner Akut Selama Tiga Puluh Hari
Daftar Isi:
- Sindrom koroner akut (SKA) merupakan suatu masalah kardiovaskular yang utama karena menyebabkan angka perawatan rumah sakit dan risiko kematian yang tinggi. Terjadinya ruptur plak aterosklerotik yang menginduksi SKA terkait dengan proses inflamasi. Salah satu protein yang berperan dalam fase akut adalah fibrinogen. Fibrinogen berperan terhadap hemostasis, agregasi trombosit, dan fungsi endotel. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara kadar fibrinogen plasma dengan risiko terjadinya kematian pada penderita sindrom koroner akut selama tiga puluh hari. Penelitian ini merupakan studi cross sectional dengan uji statistik Mann-Whitney. Data yang diukur merupakan kadar plasma fibrinogen berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium. Subjek penelitian terdiri dari 74 penderita SKA. Subjek penelitian kemudian di lakukan follow up selama 30 hari untuk melihat adanya kematian atau tidak. Hasil penelitian ini didapatkan rata-rata kadar fibrinogen plasma pada penderita SKA yang meninggal (498,17 mg/dL) lebih tinggi daripada penderita SKA yang tidak meninggal (400,24 mg/dL), hal ini menunjukkan terdapat pengaruh yang bermakna antara kadar fibrinogen plasma dengan risiko terjadinya kematian pada penderita SKA(p<0,05). Penelitian ini juga menunjukkan bahwa penderita SKA dengan kadar plasma fibrinogen ≥400 mg/dL memiliki risiko kematian 5,968 kali lebih besar dibandingkan penderita SKA dengan kadar plasma fibrinogen <400 mg/dL. Simpulan dari penelitian didapatkan adanya pengaruh yang bermakna antara kadar fibrinogen plasma dengan risiko terjadinya kematian pada penderita SKA.