Studi Deskriptif Tentang Subjective Well-Being pada Orangtua yang Memiliki Anak Cerebral Palsy
Daftar Isi:
- Subjective well-being berkaitan erat terhadap kesejahteraan manusia. Teori subjective well-being merupakan evaluasi kognitif dan afektif individu terhadap hidupnya (Diener, Lucas & Oishi, 2005). Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh gambaran mengenai subjective well-being pada orangtua dengan anak cerebral palsy di SLB-D “X” Bandung melalui komponen-komponen subjective well-being. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 17 orangtua yang memilik anak cerebral palsy di SLB-D “X” Bandung dan dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Setiap partisipan mengisi dua alat ukur yaitu alat ukur Satisfaction With Life Scale (SWLS) dan Scale of Positive and Negative Affect (SPANE). Alat ukur SWLS dan SPANE disusun oleh Diener (1985) serta diterjemahkan oleh peneliti. Berdasarkan hasil validitas dan realibitas di Indonesia oleh fitriaputri (2017), diperoleh hasil validitas SWLS sebesar 0,403-0,732 dan reliabilitas sebesar 0,412. Hasil Validitas SPANE sebesar 0,357-0,737 dan reliabilitas SPANE-P sebesar 0,749 dan SPANE-N sebesar 0,547. Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini, disimpulkan bahwa orangtua dengan anak cerebral palsy memiliki subjective well-being yang merata baik pada derajat tinggi (53%) maupun rendah (47%). Bagi peneliti selanjutnya disarankan dapat meneliti faktor yang berpengaruh. Hasil penelitian ini dapat digunakan SLB-D “X” Bandung untuk mempertahankan subjective well-being orangtua dengan anak cerebral palsy dengan mengadakan pertemuan rutin.