Daftar Isi:
  • Luka adalah kejadian yang sering dialami masyarakat. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbandingan efek air perasan daun binahong (APDB) dan air perasan daun iler (APDI) dalam mempercepat penyembuhan luka insisi pada mencit Swiss Webster. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik, menggunakan 30 ekor hewan coba yang dibagi secara acak menjadi 6 kelompok (n=5). Punggung mencit diinsisi sepanjang 1cm dan kedalaman 1mm. Masing – masing kelompok diberikan APDB 25%, APDB 50%, ADPI 25%, APDI 50 %, akuades (kontrol) dan feracrylum 1% (pembanding). Parameter yang diukur adalah waktu penyembuhan luka (hari) hingga kedua tepi luka bertautan. Analisis data dilakukan dengan uji ANAVA satu arah, dilanjutkan uji Tukey HSD dengan  = 0,05. Rerata waktu penyembuhan luka dalam hari dengan APDB 25% (8), APDB 50% (7,4), APDI 25% (7,6), APDI 50% (7,2), Pembanding (7,8) menunjukkan perbedaan yang sangat bermakna dibandingkan kontrol (11,8) dengan p = 0,000. Kelompok APDB 25% dibandingkan dengan APDI 25% dan APDB 50% dibandingkan dengan APDI 50% tidak berbeda bermakna dengan p > 0,05. APDB 25%, APDB 50%, APDI 25%, APDI 50% tidak berbeda bermakna dibandingkan kelompok pembanding dengan p > 0,05. Simpulan yang didapatkan bahwa air perasan daun binahong dan air perasan daun iler berefek mempercepat penyembuhan luka insisi mencit Swiss Webster, setara satu sama lain dan setara dengan pembanding.