Production of Everyday Environment as Tourist Territory: Performing a Narration of Domesticity in Laweyan Batik Merchant's House

Main Authors: Setyoningrum, Yunita, Piliang, Yasraf A., Santosa, Imam, Wahjudi, Deddy
Format: Article PeerReviewed Book
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.maranatha.edu/24498/1/2.%20Production%20of%20Everyday%20Environment%20as%20Tourist%20Territory.pdf
http://repository.maranatha.edu/24498/
ctrlnum 24498
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>Production of Everyday Environment as Tourist Territory: Performing a Narration of Domesticity in Laweyan Batik Merchant's House</title><creator>Setyoningrum, Yunita</creator><creator>Piliang, Yasraf A.</creator><creator>Santosa, Imam</creator><creator>Wahjudi, Deddy</creator><subject>NX Arts in general</subject><description>Manusia berwisata dan menjadi wisatawan untuk melepaskan diri dari rutinitas kehidupannya sehari-hari. Dengan menjadi wisatawan, mereka mencoba mengalami dan melihat berbagai tempat, yang tentunya berbeda dari tempat lingkungan hidupnya sehari-hari. Kebutuhan untuk menyediakan pengalaman wisata yang unik mengakibatkan menjamurnya aneka bentuk objek daya tarik wisata. Teritori hunian merupakan salah satu objek daya tarik wisata yang saat ini cukup unik dalam menarik wisatawan. Dengan mengunjungi teritori hunian dari suatu kelompok masyarakat, wisatawan dapat merasakan pengalaman budaya yang sesungguhnya (otentik), dengan manusia yang benar-benar tampil apa adanya sebagai perwujudan aktor dalam atraksi wisata. Dengan kata lain, teritori hunian telah dikonstruksi atau dikomodifikasi menjadi destinasi wisata. Ruang wisata yang dikomodifikasi menjadi destinasi tersebut, merepresentasikan identitas budaya masyarakatnya. Kampung batik Laweyan di Surakarta pada kurun waktu 10 tahun terakhir telah menjadi salah satu komoditas wisata budaya di Jawa Tengah. Beberapa bagian dari rumah direkonstruksi menjadi tempat yang menarik untuk atraksi wisata. Artikel ini akan menunjukkan bagaimana budaya Jawa setempat direpresentasikan ke dalam setting teritori rumah Jawa Laweyan yang dikonstruksi sebagai ruang wisata, khususnya pada pemanfaatan sebagai tempat wisata belanja. Setiap teritori wisata yang terkonstruksi di Laweyan, bagaimananapun juga akan menarasikan karakter khusus lingkungan domestik masyarakat setempat yang berawal dari pandangan hidup mereka. Dalam hal ini, narasi karakter domestik pada organisasi ruang rumah Jawa diciptakan sedemikian rupa untuk menciptakan pengalaman wisatawan terhadap "yang lain" (the other). </description><date>2015-09</date><type>Journal:Article</type><type>PeerReview:PeerReviewed</type><type>Book:Book</type><identifier>http://repository.maranatha.edu/24498/1/2.%20Production%20of%20Everyday%20Environment%20as%20Tourist%20Territory.pdf</identifier><identifier> Setyoningrum, Yunita and Piliang, Yasraf A. and Santosa, Imam and Wahjudi, Deddy (2015) Production of Everyday Environment as Tourist Territory: Performing a Narration of Domesticity in Laweyan Batik Merchant's House. Mudra: Jurnal Seni Budaya, 30 (3). pp. 331-337. ISSN 0854-3461 </identifier><relation>http://repository.maranatha.edu/24498/</relation><recordID>24498</recordID></dc>
format Journal:Article
Journal
PeerReview:PeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Setyoningrum, Yunita
Piliang, Yasraf A.
Santosa, Imam
Wahjudi, Deddy
title Production of Everyday Environment as Tourist Territory: Performing a Narration of Domesticity in Laweyan Batik Merchant's House
publishDate 2015
topic NX Arts in general
url http://repository.maranatha.edu/24498/1/2.%20Production%20of%20Everyday%20Environment%20as%20Tourist%20Territory.pdf
http://repository.maranatha.edu/24498/
contents Manusia berwisata dan menjadi wisatawan untuk melepaskan diri dari rutinitas kehidupannya sehari-hari. Dengan menjadi wisatawan, mereka mencoba mengalami dan melihat berbagai tempat, yang tentunya berbeda dari tempat lingkungan hidupnya sehari-hari. Kebutuhan untuk menyediakan pengalaman wisata yang unik mengakibatkan menjamurnya aneka bentuk objek daya tarik wisata. Teritori hunian merupakan salah satu objek daya tarik wisata yang saat ini cukup unik dalam menarik wisatawan. Dengan mengunjungi teritori hunian dari suatu kelompok masyarakat, wisatawan dapat merasakan pengalaman budaya yang sesungguhnya (otentik), dengan manusia yang benar-benar tampil apa adanya sebagai perwujudan aktor dalam atraksi wisata. Dengan kata lain, teritori hunian telah dikonstruksi atau dikomodifikasi menjadi destinasi wisata. Ruang wisata yang dikomodifikasi menjadi destinasi tersebut, merepresentasikan identitas budaya masyarakatnya. Kampung batik Laweyan di Surakarta pada kurun waktu 10 tahun terakhir telah menjadi salah satu komoditas wisata budaya di Jawa Tengah. Beberapa bagian dari rumah direkonstruksi menjadi tempat yang menarik untuk atraksi wisata. Artikel ini akan menunjukkan bagaimana budaya Jawa setempat direpresentasikan ke dalam setting teritori rumah Jawa Laweyan yang dikonstruksi sebagai ruang wisata, khususnya pada pemanfaatan sebagai tempat wisata belanja. Setiap teritori wisata yang terkonstruksi di Laweyan, bagaimananapun juga akan menarasikan karakter khusus lingkungan domestik masyarakat setempat yang berawal dari pandangan hidup mereka. Dalam hal ini, narasi karakter domestik pada organisasi ruang rumah Jawa diciptakan sedemikian rupa untuk menciptakan pengalaman wisatawan terhadap "yang lain" (the other).
id IOS3452.24498
institution Universitas Kristen Maranatha
institution_id 45
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Kristen Maranatha
library_id 530
collection Maranatha Repository System
repository_id 3452
subject_area Ekonomi
Kesehatan dan Kedokteran
Program Komputer dan Teknologi Informasi
city BANDUNG
province JAWA BARAT
repoId IOS3452
first_indexed 2018-06-01T00:51:25Z
last_indexed 2018-06-01T00:51:25Z
recordtype dc
_version_ 1764511569448796160
score 17.538404