Efek Antidiare Jamu Ekstrak Daun Salam Terhadap Mencit (Mus Musculus) Swiss Webster Jantan
Daftar Isi:
- Prevalensi diare di Indonesia masih tinggi yang mencakup semua golongan masyarakat. Penderita diare di pedesaan cenderung mengobati diri sendiri dengan memanfaatkan obat tradisional, contohnya mengonsumsi jamu daun salam. Tujuan penelitian adalah untuk menilai efek antidiare jamu ekstrak daun salam (JEDS). Desain penelitian eksperimental laboratorik sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) bersifat komparatif, dengan menggunakan metode proteksi terhadap diare yang diinduksi Oleum ricini. Hewan coba (n=30) dibagi menjadi 5 kelompok secara acak (r=6). Kelompok I, II dan III berturut tururt diberi JEDS 71,5 mg/kgBB, 143 mg/kgBB dan 286 mg/kgBB. Kelompok IV dan V berturut-turut diberi Carboxy Metyl Cellulose 1% dan loperamid 0,26 mg/kgBB. Data yang diukur adalah frekuensi defekasi, berat feses (gram), dan konsistensi feses selama 7 jam setelah perlakuan. Analisis data untuk frekuensi defekasi dan berat feses menggunakan uji ANAVA satu arah, dilanjutkan dengan uji LSD (α = 0.05), konsistensi feses diuji menggunakan Kruskal-Wallis dilanjutkan uji Mann-Whitney U (α = 0.05). Hasil penelitian frekuensi defekasi kelompok III, berat dan konsistensi feses kelompok I, II dan III, memiliki perbedaan bermakna dengan kontrol (p < 0.05). Simpulan penelitian adalah JEDS berefek antidiare dengan menurunkan frekuensi defekasi, mengurangi berat dan memperbaiki konsistensi feses.