Pengaruh dan Hubungan Luas Permukaan Tubuh Terhadap Kapasitas Vital Paru Pada Pria Dewasa
Daftar Isi:
- Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK), yang juga dikenal sebagai Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) setiap tahun semakin meningkat dan bisa membunuh seseorang manusia setiap sepuluh detik, untuk mendiagnosis gangguan tersebut dapat menggunakan alat yang disebut spirometri. Di Indonesia terdapat masalah pemerataan alat-alat kedokteran seperti spirometri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan hubungan antara luas permukaan tubuh seseorang dengan kapasitas vital paru pada pria dewasa, agar dapat menghitung besarnya kapasitas vital paru seseorang berdasarkan tinggi dan berat badannya dengan rumus yang didapat dari penelitian ini tanpa harus menggunakan spirometri. Penelitian ini dilakukan pada 30 orang mahasiswa pria FK UKM yang berumur 18-25 tahun. Luas permukaan badan dihitung dengan menggunakan rumus DuBois, setelah terlebih dahulu mengukur tinggi dan berat badan. Tombol pengatur pada autospirometri disesuaikan dengan jenis kelamin, umur, tinggi badan subjek penelitian. Percobaan diulang sebanyak 3x, lalu diambil nilai terbaik. Analisis data menggunakan statistik deskriptif uji t tidak berpasangan dengan α = 0,05 dan regresi korelasi linier sederhana. Hasil penelitian ini didapatkan nilai rata-rata kapasitas vital pada luas permukaan tubuh lebih dari 170 m2 sebesar 4,15 lt dan nilai rata-rata kapasitas vital pada luas permukaan tubuh kurang dari 170m2 sebesar 3,64 lt. LPT mempengaruhi dan berhubungan terhadap KV dengan persamaan garis regresi KV = -0,912 + 2,777 (LPT) dengan koefisien korelasi ( r ) = 0,583. Kesimpulannya bahwa luas permukaan tubuh berpengaruh terhadap kapasitas vital paru. Kekuatan hubungan antara luas permukaan tubuh dengan kapasitas vital paru adalah sedang.