Baswedan's Use of Non-Observance of the Gricean Maxims to Build His Positive Self-Image as One of Jakarta Governor Candidates
Daftar Isi:
- Dalam tugas akhir ini, saya membahas pelanggaran bidal (maxim), yang menjadi bagian dari kajian Pragmatik. Saya menerapkan teori bidal dari Grice untuk menganalisis suatu percakapan dalam acara bincang-bincang TV swasta nasional tanggal 25 Januari 2017 bersama Anies Baswedan yang dipandu oleh Najwa Shihab. Baswedan saat itu merupakan salah satu kandidat calon gubernur DKI Jakarta untuk periode tahun 2017/2022. Beliau bersedia hadir untuk menjadi narasumber dalam rangka Pilkada 2017. Menurut Grice, pelanggaran bidal dapat dikategorikan menjadi lima macam; flouting a maxim, violating a maxim, opting out of a maxim, infringing a maxim and suspending a maxim. Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa Baswedan kerap melakukan flouting the maxim of relation dalam acara bincang-bincang tersebut. Ini merupakan cara yang efektif bagi Baswedan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersifat langsung serta terbuka. Pengalihan ke topik yang baru yang menyiratkan beberapa pesan tambahan telah digunakan untuk membangun citra baik beliau dalam mendapatkan simpati dan dukungan dari masyarakat, khususnya masyarakat DKI Jakarta.