Daftar Isi:
  • Buah merah sangat populer bagi masyarakat Papua dan menjadi salah satu makanan tradisional masyarakat Papua. Dewasa ini penggunaan buah merah sebagai obat tradisional sudah sangat luas. Untuk itu perlu diketahui efek samping penggunaan buah merah terhadap organ pencernaan utama, yang mana dalam penelitian ini akan diamati perubahan histopatologis lambung dengan menilai derajat erosi mukosa lambung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai apakah buah merah (Pandanus conoideus Lam.) menyebabkan erosi mukosa lambung mencit galur Swiss Webster jantan. Penelitian ini menggunakan mencit Swiss Webster jantan yang dibagi dalam 4 kelompok (n=6). Kelompok kontrol negatif hanya diberi aquabides, sedangkan kelompok perlakuan diberi minyak buah merah. Kelompok perlakuan I (BM1) diberi 0,1 mL, kelompok perlakuan II (BM2) diberi 0,2 mL, dan kelompok perlakuan III (BM3) diberi 0,4 mL. Lambung mencit dibuat sediaan histopatologis dengan pewarnaan Haematoxylin Eosin (HE) dan diamati di bawah mikroskop cahaya dengan menggunakan Wattimena Score. Analisis data dilakukan dengan uji Kruskal-Wallis satu arah dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney U dengan tingkat kepercayaan 95% (alpha=0,05), tingkat kemaknaan berdasarkan nilai p ≤ 0,05. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok perlakuan BM1, BM2 dan BM3 terdapat erosi pada epitel permukaan mukosa lambung dibandingkan dengan kontrol negatif. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pemberian minyak buah merah menyebabkan perubahan gambaran histopatologis mukosa lambung berupa erosi.