Pengaruh Penambahan Graphene Oxide Terhadap Kuat Tekan dan Kuar Lentur Nanokomposit Lightcured untuk Restorasi Langsung
Daftar Isi:
- Saat ini resin nanokomposit sering digunakan untuk restorasi langsung karena kekuatan, estetik dan invasi minimal. Masalah dari resin nanokomposit adalah kurangnya kekuatan tekan dan kekuatan lentur. Bahan tambal yang ideal memiliki kekuatan tekan dan kekuatan lentur sama dengan dentin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah grapene oxide sebagai karbon dua dimensi yang kuat berpengaruh pada kekuatan tekan dan kekuatan lentur untuk mencapai sifat mekanis yang ideal dari nanokomposit. Graphene oxide disintesis dengan metode modified Hummer’s. Graphene oxide dengan persentasi yang bervariasi (0,1%wt, 0.2%wt, 0.25%wt) dicampur dengan zirkonia sebagai filler, ditambahkan pada matriks resin UDMA, TEGMA, DMAEMA dan HEMA; dan kitosan sebagai coupling agent. Polimerisasi dilakukan dengan metode lightcured. Setelah itu uji tarik diametral dilakukan pada setiap spesimen dengan gaya 5.6 N. Uji tarik diametral menunjukkan nilai kekuatan tekan dan kekuatan lentur. Penambahan graphene oxide tidak menunjukkan perbedaan pada kekuatan tekan tetapi menunjukkan perbedaan rata-rata kekuatan lentur yang signifikan pada penambahan 0.1%wt (212.21 MPa) yaitu 19% lebih tinggi dibanding kelompok kontrol. Lapisan tipis dari graphene oxide mampu mendistribusikan beban sehingga meningkatkan sifat mekanisnya. Bagaimanapun, peningkatan jumlah graphene oxide dapat menghambat cahaya untuk melakukan polimerisasi pada komposit. Sebagai kesimpulannya, tidak terdapat perubahan kuat tekan pada penambahan graphene oxide tetapi terdapat perbedaan yang signifikan pada kuat lentur.