Pengaruh Penggunaan Limbah Botol Plastik Sebagai Bahan Aditif pada Campuran Asphalt Concrete-Wearing Course
Daftar Isi:
- Perkembangan ekonomi yang pesat harus didukung dengan sarana dan prasarana transportasi agar dapat mengatasi peningkatan mobilitas penduduk. Salah satu prasarana yang sangat penting adalah jalan. Peningkatan volume lalu lintas mengakibatkan kerusakan jalan dan berkurangnya waktu layan jalan tersebut. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi proses kerusakan jalan, antara lain: meningkatkan kualitas jalan, perbaikan desain jalan, dan peningkatan pemeliharaan jalan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas jalan dapat dilakukan penambahan bahan aditif. Bahan aditif yang biasa digunakan untuk meningkatkan kualitas jalan adalah polimer, plastik, arang, dan lainnya. Aspal yang dicampur dengan bahan aditif tersebut disebut juga aspal modifikasi. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi penggunaan limbah botol plastik sebagai bahan aditif pada lapisan Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Purnamasari dan Suryaman (2010), nilai kadar aditif yang dapat menunjukkan kinerja lapisan AC-WC yang baik adalah 0,45%. Oleh karena itu, dalam penelitian ini diuji nilai kekesatannya agar diketahui kadar aditif tersebut apakah juga dapat meningkatkan nilai kekesatannya. Berdasarkan nilai kekesatan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengujian kekesatan menggunakan alat British Pendulum Tester diketahui bahwa semua sampel memenuhi standar nilai kekesatan yaitu 55BPN (British Pendulum Number), dengan rata-rata untuk sampel 0%Plastik adalah 71BPN sedangkan untuk sampel 0,45% adalah 76BPN. Penambahan bahan aditif berupa limbah botol plastik pada lapisan beton aspal AC-WC dapat meningkatkan nilai kekesatan permukaan jalan.