Efektivitas Rebusan Daun Ungu (Graptophyllum pictum) Dalam Menurunkan Glukosa Darah pada Mencit Jantan Galur Swiss webster yang Diinduksi Aloksan
Daftar Isi:
- Diabetes melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolik kronik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi hormon insulin, sensitivitas insulin, atau kedua-duanya. Pengobatan diabetes melitus membutuhkan konsumsi obat jangka panjang dan tentunya dapat menyebabkan efek samping antara lain gangguan metabolisme tubuh. Akibat efek samping dari pengobatan DM tersebut, maka masyarakat mencari alternatif lain pengobatan DM dengan efek samping yang lebih sedikit yaitu, menggunakan daun ungu. Pengobatan tradisional telah lama menggunakan tumbuhan untuk pengobatan DM, salah satunya adalah daun ungu. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui efektivitas rebusan daun ungu dalam menurunkan glukosa darah pada mencit galur Swiss webster jantan yang diinduksi aloksan. Metode penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik sungguhan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dan bersifat komparatif. Subjek penelitian menggunakan mencit Swiss webster jantan sebanyak 30 ekor, yang dirusak sel beta pankreasnya dengan cara diinduksi aloksan, sehingga mencit- mencit tersebut menjadi diabetes. Penelitian ini dibagi dalam 5 kelompok yaitu: kelompok perlakuan dengan rebusan daun ungu, DU1 (dosis 14 mg), DU2 (dosis 21 mg), DU3 (dosis 28 mg), Metformin 1,3 mg/kgBB sebagai kontrol positif, Akuades 100mg/KgBB sebagai kontrol negatif, Analisis data dilakukan dengan uji normalitas dengan metode Saphiro-wilk , dilanjutkan dengan ANAVA satu arah, diikuti post-hoc LSD dengan α=0,05. Hasil penelitian menunjukan rerata penurunan kadar glukosa darah pada kelompok perlakuan rebusan daun ungu (DU) dan metformin tidak berbeda bermakna (p>0.05), kecuali antara kelompok DU dan akuades didapatkan hasil yang signifikan (p=0.029). Simpulan penelitian ini adalah rebusan daun ungu efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah pada mencit jantan galur Swiss webster yang diinduksi aloksan.