Daftar Isi:
  • Hiperkolesterolemia merupakan penyakit degeneratif yang telah dialami oleh masyarakat luas akibat pola hidup tidak sehat. Simvastatin telah digunakan untuk mengobati hiperkolesterolemia namun memiliki banyak efek samping. Kedelai diduga memiliki efek serupa dengan simvastatin namun dengan efek samping yang lebih sedikit karena kealamiannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol biji kedelai (Glycine max L. Merr)(EEBK) terhadap kadar kolesterol total tikus Wistar jantan; dan perbandingan pengaruhnya terhadap simvastatin. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik. Subjek penelitian adalah tiga puluh tikus Wistar jantan yang dibagi dalam 5 kelompok yaitu EEBK-1, EEBK-2, EEBK-3, kontrol negatif dan kontrol pembanding lalu diberi diet tinggi lemak (DTL) selama 28 hari. Pada hari ke-14 setiap kelompok diberi perlakuan yaitu EEBK-1 60 mg/kgBB, EEBK-2 120 mg/kgBB, dan EEBK-3 180 mg/kgBB, aquadest, dan simvastatin selama 14 hari. Parameter yang diukur adalah kadar kolesterol total dalam serum pada hari ke-0, 14, dan 28 (mg/dL). Data kadar kolesterol total sebelum dan setelah diinduksi DTL dianalisis dengan uji t berpasangan, lalu data penurunan kadar kolesterol dianalisis dengan uji nonparametrik Kruskal Wallis dilanjutkan uji Mann Whitney dengan α=0,05. Hasil Penelitian menunjukkan rerata persen penurunan kadar kolesterol total EEBK 1 (-7,64%) tidak berbeda signifikan dibandingkan KN (- 34,08%) dengan p>0,05 sedangkan EEBK-2 (38,88%) dan EEBK-3 (33,66%) berbeda sangat signifikan (p<0,01). EEBK-3 berbeda tidak signifikan dibandingkan KP (25,93%) dengan p>0,05. Simpulan penelitian ini, ekstrak etanol biji kedelai dapat menurunkan kadar kolesterol total tikus Wistar jantan dan memiliki pengaruh yang setara dengan simvastatin.