Daftar Isi:
  • Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor penyakit demam berdarah yang paling sering menyebabkan kematian di Indonesia. Salah satu yang dapat dilakukan untuk m engendalikan kasus demam berdarah yaitu pengendalian vektor sederhana seperti menggunakan ovitrap yang berisi atraktan salah satunya adalah rendaman jerami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah rendaman jerami berbagai konsentrasi bersifat sebagai atraktan untuk oviposisi nyamuk Aedes sp.. Desain penelitian ini adalah eksperimental murni dengan data yang diukur adalah jumlah telur nyamuk yang terperangkap dalam ovitrap. Penelitian ini menggunakan nyamuk Aedes sp. sebanyak 200 ekor yang telah diletakkan pada empat kandang nyamuk. Penelitian ini akan membandingkan jumlah telur nyamuk pada ovitrap yang berisi rendaman jerami 0%, 10%, 30%, 50%, 70%, 90%, dan 100%. Pengumpulan data dilakukan dengan 4 kali pengulangan. Data hasil penelitian akan dianalisis dengan uji ANAVA satu arah kemudian dilanjutkan dengan uji LSD. Dari uji analisis ANAVA satu arah, didapatkan pengaruh yang sangat bermakna dengan p=0,000. Pada uji LSD, didapatkan kelompok rendaman jerami konsetrasi 30% memberikan hasil yang sangat bermakna (p<0,01) dibandingkan dengan konsentrasi 0%; kelompok konsentrasi 10% memberikan hasil yang bermakna (p<0,05) dibandingkan dengan konsentrasi 0%. Dapat disimpulkan bahwa rendaman jerami bersifat sebagai atraktan nyamuk Aedes sp. dengan konsentrasi 30% dan 10% memiliki efek atraktan.