Daftar Isi:
  • Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang sering ditemukan di daerah tropis. Vektor penyebab DBD adalah nyamuk Aedes sp. Pengendalian vektor DBD salah satunya dengan menggunakan larvisida sintetis, yang banyak menimbulkan kerugian. Hal ini mendorong dilakukan penelitian untuk mencari larvisida alternatif yang diharapkan efektif dan ramah lingkungan, salah satunya cabai rawit (Capsicum frutescens L). Tujuan penelitian untuk mengetahui efek dan potensi larvisida Ekstrak Etanol Cabai Rawit (EECR) terhadap Aedes sp. Desain penelitian prospektif eksperimental sungguhan, dengan Rancangan acak lengkap (RAL) bersifat komparatif. Larva Aedes sp dibagi 6 kelompok yaitu I, II, III dan IV berturut turut diberi EECR 0.8%, 1.6%, 3.2% dan 6.4%, kelompok V kontrol (CMC) dan Kelompok VI Abate (pambanding). Data yang dihitung jumlah larva mati setelah pengamatan 24 jam. Analisis data menggunakan ANAVA satu arah, Apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Tukey HSD dengan α 0.05. Hasil penelitian rerata larva mati pada kelompok I,II,III dan IV berbeda sangat signifikan dengan kelompok V p = .000). Apabila dibandingkan dengan abate (Pembanding) kelompok I potensinya lebih lemah (p = 0.000), kelompok II dan III potensinya setara (p = 0.971) dan (p=0.113) sedangkan kelompok VI potensinya lebih kuat (p = .000). Simpulan EECR berefek larvisida dengan potensi yang bervariasi.