Daftar Isi:
  • Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama demam berdarah dengue yang sering menimbulkan kesulitan dalam pengendaliannya. Hal ini memerlukan pemberantasan progresif dengan temephos, tetapi paparan temephos yang terus menerus dapat menimbulkan pencemaran lingkungan sehingga diperlukan larvisida yang lebih ramah lingkungan, seperti daun kemangi (Ocimum americanum L.). Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum americanum L.) berefek sebagai larvisida terhadap larva nyamuk Aedes sp. dan perbandingan efeknya dengan temephos. Penelitian menggunakan desain penelitian eksperimental laboratorik. Larva Aedes sp. sebanyak 1000 ekor dibagi 8 perlakuan dengan 5 kali pengulangan dan setiap gelas berisi 25 larva yaitu EEDK 0,0025%; 0,01%; 0,04%; 0,16%; 0,64%; 2,56%; akuades (kontrol negatif); temephos 1 ppm (kontrol positif). Data yang dihitung jumlah larva mati setelah 24 jam. Analisis data menggunakan uji Krustal-Wallis dilanjutkan uji Mann-Whitney (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan perbandingan terhadap akuades pada kelompok EEDK 0,0025% berbeda bermakna (p<0,05) sedangkan pada EEDK 0,01%; 0,04%; 0,16%; 0,64%; 2,56% berbeda sangat bermakna (p<0,01). Kelompok EEDK 0,64%; 2,56% terhadap temephos tidak bermakna (TB) dengan p=1,000 dan p=1,000. Pada konsentrasi terkecil (EEDK 0,0025%) membunuh 20% populasi Aedes sp. dan pada konsentrasi tertinggi (EEDK 2,56%) membunuh 100% populasi Aedes sp. Simpulan didapatkan EEDK berefek sebagai larvisida terhadap larva Aedes sp. dan EEDK 0,64%; 2,56%; dan temephos memiliki efek yang setara.