Daftar Isi:
  • Perancangan museum kamera merupakan salah satu media untuk masyarakat mengenal sejarah. Tetapi masih banyak masyarakat yang belum tertarik untuk datang ke museum, hal tersebut memang disebabkan oleh kurang terolahnya museum tersebut, dari mulai pemasaran hingga interiornya. Kamera dipilih sebagai bahan koleksi museum agar masyarakat tertarik untuk datang ke museum, karena kamera merupakan gadget yang dibawa kemanapun dan kapanpun kita bepergian, dalam bentuk telepon genggam. Mewujudkan museum yang menarik tidaklah mudah, banyak hal yang harus diperhatikan, yaitu bagaimana membuat agar interiornya tidak biasa, beda dari yang lain dan memberikan pengalaman untuk pengunjung, lalu bagaimana menyajikan system display, pencahayaan dan sirkulasi agar sesuai dengan fungsi dan kebutuhan, serta bagaimana menmbahkan fasilitas penunjang agar bisa menarik pengunjung. Perihal tersebut diwujudkan dengan merancang museum kamera ini dengan menggunakan tema ‘Old and New’ dan konsep ‘Kamera Obscura” Tema tersebut diterapkan pada dinding, ceiling dan lantai ruangan dan bertransisi dan gaya Victorian sampai ke modern. Lalu konsepnya diwujudkan ke material, pencahayaan ruangan, dan bentuk yang diaplikan ke sistem display dan sirkulasi museum. Sementara untuk fasilitas penunjangnya museum ini menyediakan retail kamera, untuk pengunjung membeli kamera dan segala perlengkapannnya, kafe untuk pengunjung yang ingin beristirahat dan komunitas fotografi berkumpul, lalu ada ruang serbaguna yang bisa disewa untuk acara-acara fotografi dan ada ruang cuci cetak bagi pengunjung yang sudah registrasi masuk ke museum untuk belajar bagaimana cara mencuci cetak roll film menjadi foto. Upaya tersebut dilakukan agar masyarakat mau datang ke museum untuk bermain dan belajar.