Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai dimensi-dimensi selfdisclosure pada siswa-siswi boarding school di SMP “X” Bandung. Responden dalam penelitian ini adalah siswa-siswi yang mengikuti boarding school di SMP “X” Bandung yang berada pada tahap perkembangan remaja awal. Untuk mengukur dimensi-dimensi self-disclosure digunakan alat ukur yang dibuat oleh Wheeless & Grotz (1976) yang dimodifikasi oleh peneliti. Alat ukur tersebut terdiri dari 33 item. Alat ukur ini memiliki validitas yang berkisar antara 0.364-0.738 dan nilai reliabilitas berkisar antara 0.599%-0.788%. Pengolahan data menggunakan distribusi frekuensi program SPSS 20.0 for Windows. Berdasarkan pengolahan data secara statistic,siswa-siswi boarding school memiliki derajat yang tinggi pada seluruh dimensi self-disclosure. Dimensi dengan derajat tertinggi yaitu pada dimensi honesty-accuracy yaitu sebesar 97.5%. Sementara pada positive-negative valence sebesar 96.3% memiliki valensi positive, pada dimensi depth dengan derajat tinggi sebesar 96.3%, pada dimensi amount memiliki derajat tinggi sebesar 93.8% dan dimensi intentionally memiliki derajat tinggi sebesar 95%. Kesimpulan yang diperoleh adalah mayoritas siswa-siswi boarding school di SMP “X” Bandung memiliki derajat yang tinggi dalam melakukan self disclosure pada setiap dimensidimensi self disclosure. Peneliti mengajukan saran untuk meneliti lebih lanjut mengenai kaitan antara personality yang cenderung ekstrovert atau introvert khususnya pada dimensi honestyaccuracy. Selain itu peneliti menyarankan kepada kepada para guru dapat mendorong siswasiswi yang memiliki kepribadian yang cenderung introvert untuk dapat lebih terbuka mengenai dirinya, dimulai kepada teman-teman dan guru di