Pengaruh Bubuk Biji Kopi Arabika (Coffea arabica L) Dalam Mempersingkat Durasi Penyembuhan Luka Mencit Swiss Webster Jantan Model Diabetes Melitus
Daftar Isi:
- Salah satu penyakit yang banyak ditemukan akibat dari pola makan yang kurang baik adalah Diabetes melitus (DM). Permasalahan yang sering timbul pada penderitanya adalah jika terjadi luka. Luka tersebut sulit untuk sembuh dan sering menimbulkan komplikasi yang berbahaya berupa gangren. Salah satu tanaman yang sering digunakan adalah kopi Arabika (Coffea arabica L). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh bubuk biji kopi Arabika (Coffea arabica L) dalam mempersingkat durasi penyembuhan luka pada mencit model DM. Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental laboratoris dan komparatif, menggunakan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL). Tiga kelompok mencit (n=9) dibuat luka sayat sepanjang 8 mm. Kelompok I diberi perlakuan dengan bubuk biji kopi Arabika (BBKA), kelompok II dengan povidone iodine 10% (pembanding), kelompok III tidak diberi apa – apa (kontrol). Data yang diamati adalah lama penyembuhan luka hingga kedua tepi luka saling bertautan dalam hitungan hari. Analisis data menggunakan uji ANAVA satu arah dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD, α = 0,05. Rerata durasi penyembuhan luka dalam hitungan hari BBKA (4,56), povidone iodine 10% (3,67) menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan dibandingkan kontrol (6,11) dengan p= 0,003 dan p=0,000. Kesimpulan bubuk biji kopi Arabika (Coffea arabica L) berpengaruh mempersingkat durasi penyembuhan luka.