Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui stereotip gender pada mahasiswa yang berasal dari Maluku di Universitas “X” Bandung. Penelitian tentang masyarakat Maluku yang berada di luar Maluku masih jarang diteliti serta stereotip gender telah dilakukan di budaya barat oleh ilmuwan lintas budaya sehingga penelitian ini memiliki kekhasan tersendiri pada budaya timur. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, metode deskriptif. Terdapat 40 mahasiswa yang menjadi partisipan, dipilih berdasarkan metode purposive sampling. Alat ukur disusun berdasarkan modifikasi dari penelitian Williams dan Best dengan teknik ACL berupa penulisan “L” untuk laki-laki atau “P” untuk perempuan pada 300 kata sifat. Validitas alat ukur menggunakan expert judgement validity serta inter-rater reliability. Kesimpulannya, terdapat kata sifat yang distereotipkan pada laki-laki (maskulin) yaitu tampan, bandel, nakal, pemberontak, tangguh, tidak rapi, gagah, kejam, nekad, penipu, sembrono, suka bertualang, tidak bermoral, ugal-ugalan, acuh tak acuh, fisiknya kasar, kasar, kuat, praktis, realistik, santai, dan tegas. Kata sifat yang distereotipkan pada perempuan (feminin) yaitu feminin, lemah, mudah tersentuh, rewel, suka merengek, cerewet, lemah lembut, mudah khawatir, mudah terharu, halus budi bahasanya, mudah sakit hati, berhati lembut, seksi, dan tidak berdaya. Kata sifat androgini yaitu sehat, suka memuji, aneh, berisik, pasif, pemuram, senang menghukum diri, suka memaksakan kehendak, suka menghindar, dan tergesa-gesa. Saran kepada mahasiswa yang berasal dari Maluku di Universitas “X” Bandung agar ketika mengetahui sifat laki-laki dan perempuan, mereka dapat lebih saling mengerti dan menghargai peran gender yang ada, sehingga dapat mengurangi terjadinya kesalahpahaman. Selain itu, mereka dapat memberikan kesempatan yang sesuai dengan karakteristik masingmasing gender. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti perbandingan responden yang tinggal didaerah asal dengan yang merantau.