Daftar Isi:
  • Bandara Husein Sastranegara merupakan salah satu bandara penting di kawasan barat Indonesia yang terletak di Bandung. Bandara ini melayani penerbangan domestik dan internasional. Pergerakan jumlah penumpang di Bandara Husein Sastranegara semakin meningkat sehingga dibutuhkan jumlah frekuensi pergerakan pesawat yang lebih besar. Hal tersebut menyebabkan infrastruktur bandara perlu dievaluasi, seperti: tebal perkerasan landas pacu, dan panjang landas pacu. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi tebal perkerasan landas pacu dan panjang landas pacu, untuk meningkatkan tingkat pelayanan penumpang. Metode analisis tebal perkerasan landas pacu mengacu pada Advisory Circular No.150/5320-6D secara manual, Advisory Circular No.150/5320-6E menggunakan perangkat lunak FAARFIELD, dan metode Asphalt Institute secara manual. Metode analisis panjang landas pacu menggunakan metode ARFL, mengacu pada FAA AC 150/5325-4B. Tebal perkerasan landas pacu, Bandara Husein Sastranegara sebesar 31,1inci (79cm) lebih tipis dari hasil perhitungan metode FAA AC 150/5320-6d sebesar 38,34inci (97,38cm) dan FAA AC 150/5320-6e sebesar 35,40inci (89,92cm). Berdasarkan hasil perhitungan maka tebal perkerasan landas pacu perlu ditambah untuk memenuhi kebutuhan tebal yang ada, sedangkan metode Asphalt Institute perlu ditambah pada tahun 2025. Panjang landas pacu Bandara Husein Sastranegara sebesar 2.220m memenuhi syarat ICAO (2.133m) lebih pendek dari hasil perhitungan menggunakan metode ARFL sebesar 3.342m, sehingga perlu diperpanjang dimasa mendatang untuk mendapatkan status ok.