Daftar Isi:
  • Diare merupakan penyebab kematian kedua di dunia. Salah satu penyebab diare adalah bakteri Escherichia coli. Penggunaan antibiotik sebagai terapi infeksi bakteri seringkali menimbulkan resistensi bakteri dan dapat menimbulkan efek samping terhadap manusia. Untuk mengatasi masalah ini, banyak dilakukan penelitian dengan memanfaatkan pengobatan alternatif, salah satunya daun jambu biji, air perasan jeruk nipis dan larutan probiotik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antimikroba dengan mengukur zona inhibisi antimikroba air rebusan daun jambu biji, air perasan jeruk nipis, probotik “Y” dan kombinasinya terhadap E.coli secara in vitro. Penelitian ini menggunakan metode difusi cakram dengan meletakan enam varian cakram berisi air rebusan daun jambu biji, air perasan jeruk nipis, probiotik “Y” pada Mueller Hinton Agar yang sudah diinokulasikan E.coli. Diameter zona inhibisi (mm) yang ditimbulkan setiap cakram diukur menggunakan jangka sorong. Hasil penelitian deskriptif menunjukan air rebusan daun jambu biji, air perasan jeruk nipis, probiotik “Y” dan kombinasinya memiliki aktivitas antimikroba terhadap E.coli secara in vitro. Rerata diameter zona inhibisi terluas dibentuk oleh kombinasi air rebusan daun jambu biji, air perasan jeruk nipis, dan probiotik “Y” (14,29mm), diikuti kombinasi air rebusan daun jambu biji dan air perasan jeruk nipis (10,74mm), air rebusan daun jambu biji (9,92mm), probiotik “Y” (9,74mm), kombinasi probiotik “Y” dan air perasan jeruk nipis (8,58mm), dan air perasan jeruk nipis (8,27mm). Simpulan penelitian ini air rebusan daun jambu biji, air perasan jeruk nipis, probiotik “Y”, memiliki aktivitas antimikroba terhadap E.coli secara in vitro.