Daftar Isi:
  • AIDS merupakan tahap akhir infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang ditandai dengan kumpulan gejala penyakit akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia. Angka kejadian HIV/AIDS di Indonesia terus meningkat dan Indonesia tercatat sebagai salah satu negara di Asia tenggara dan selatan dengan jumlah pengidap HIV/AIDS terbanyak. Sampai saat ini tidak ada obat untuk menyembuhkan HIV/AIDS secara sempurna. HIV/AIDS akan menyebabkan pengidapnya mudah mengalami infeksi oportunis, kanker sekunder, dan kelainan pada sistem saraf pusat (SSP). Kelainan SSP merupakan salah satu penyebab buruknya prognosis pasien HIV/AIDS. Penelitian yang menggunakan metode observasional retrospektif deskriptif ini dilakukan untuk mengetahui jumlah, persentase, dan jenis kelainan SSP pada pasien HIV/AIDS yang dirawat inap di RS Immanuel (RSI) Bandung periode Januari 2007 - Desember 2008. Hasil penelitian memperoleh 78 kasus HIV/AIDS (+) yang dirawat inap di RSI Bandung, dari jumlah tersebut 24 pasien mengalami kelainan SSP. Tiga belas (54,17%) dari 24 pasien tersebut meninggal dunia, jumlah ini lebih banyak jika dibandingkan dengan pasien HIV/AIDS tanpa kelainan SSP yang berjumlah 8 (14,81%) pasien. Perincian kelainan SSP pasien-pasien tersebut adalah: toxoplasmosis otak (24,24%), adanya massa di otak (21,21%), meningitis (18,18%), ensefalitis (15,15%), encephalopathy (6,06%), penurunan kesadaran (6,06%), HIV cerebral (3,03%), meningoensefalitis (3,03%), dan konvulsi (3,03%).