Daftar Isi:
  • Angka kejadian Diabetes Melitus (DM) di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan, dikarenakan gaya hidup yang kurang baik dengan banyaknya asupan makan dan kurangnya olahraga. Saat ini banyak masyarakat yang mulai menggunakan obat herbal sebagai alternatif untuk mengobati DM yaitu menggunakan pare. Tujuan penelitian untuk menilai pengaruh pemberian ekstrak etanol buah pare (EEBP) serta membandingkan potensinya dengan glibenklamid terhadap penurunan kadar gula darah. Penelitian ini adalah prospektif eksperimental murni dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan bersifat komparatif dengan menggunakan hewan coba tikus (Rattus norvegicus) galur Wistar jantansebanyak 25 ekor model hiperglikemia dan dialokasikan menjadi lima kelompok yaitu kelompok kontrol negatif CMC1%, pembanding Glibenklamid, EEBP1 150mg/kgBB, EEBP2 200mg/kgBB, EEBP3 350mg/kgBB. Data yang diukur adalah presentase penurunan signifikan kadar gula darah setelah 7 hari perlakuan. Analisis data dilakukan dengan uji ANAVA satu arah dan Fischer LSD, dengan  = 0.05. Penurunan kadar glukosa darah pada EEBP1 (37,01%), EEBP2 (62,20%), EEBP3 (67,45%). Didapatkan perbedaan yang sangat signifikan (p < 0.01) dengan kontrol negatif. EEBP1, 2 dan 3 tidak berbeda dengan kelompok pembanding (p > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa EEBP1, 2 dan 3 efektif menurunkan kadar glukosa darah. Ekstrak etanol buah pare efektif menurunkan kadar glukosa darah dan EEBP1,2 dan 3 memiliki potensi yang setara dengan glibenklamid.