Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiderajat resiliency pada siswa/i SMA “X” yang memiliki orang tua bercerai di Kota Bandung.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi deskriptif dengan tekhnik survei terhadap 40orang respondenyang telah memenuhi karateristik sampel dalam penelitian. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek resiliency yaitu social competence, problem solving skills, autonomy, dan sense of purpose and bright future. Didalam aspek-aspek tersebut juga mempunyai beberapa indikator. Resiliency yang digunakan oleh peneliti yaitu teori dari Bonnie bennard. Terdapat 78 item yang digunak dalam penelitian ini. Uji validitas menggungakan construct validity dan realibilitas menggunakan split half. Berdasarkan pengolahan data, maka didapatkan65% siswa/i yang memiliki orang tua bercerai memiliki derajat resiliency rendah, dimana siswa/i mengahayati dirinya kurang mampu mengembangkan kemampuan yang terdapat didalam dirinya ketika dalam kondisi hidup yang tertekan, selain itu mereka juga menghayati bahwa diri mereka kurang mampu untuk bangkit kembalidari tekanan hidup, belajar dan mencari elemen-elemen positif dari lingkungannya untuk membantu kesuksesan dalam mengarungi kehidupannya setelah terajdinya perceraian ang terjadi pada kedua orangtuanya. Sebanyak 35% siswa/i lainnya memiliki resiliency tinggi, dimana mereka memiliki penghayatan mampu untuk mengembangkan kemampuan yang terdapat didalam dirinya walaupun didalam kondisi yang tertekan. Didapatkan dari data yang sejalan dengan teori mengatakan jika aspek-aspek resiliency mendapatkan nilai yang rendah maka derajat resiliencynya pun rendah, sebaliknya jika aspek-aspek resiliency tinggi maka derajat resiliency nya pun tinggi. Saran yang diajukan oleh peneliti bagi orang tua yang bercerai agar lebih memberikan perhatian kepada para putra-putrinya , karena keluarga lah yang dapat berperan secara significant terhadap perkembangan anak untuk bisa bangkit kembali setelah melalui permasalahan perceraian kedua orang tua,