Daftar Isi:
  • Daun Kelakai banyak dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat Dayak sebagai tanaman pangan fungsional dan untuk mengobati berbagai penyakit. Dengan demikian keamanan mengonsumsi daun kelakai perlu diteliti terutama untuk ibu hamil yang dikhawatirkan akan mempengaruhi pertumbuhan janin. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun kelakai (EEDK) terhadap pertumbuhan janin dengan parameter berat badan, panjang badan, dan panjang kalsifikasi tulang femur. Desain penelitian eksperimental laboratorium sungguhan, menggunakan hewan coba tikus jantan dan tikus betina yang dikawinkan sampai dipastikan hamil. Tikus betina dibagi menjadi 5 kelompok yang diberi perlakuan sebagai berikut : pemberian larutan CMC 1%, EEDK 0,7 mg/200 gBB, EEDK 1,4 mg/200 gBB, EEDK 2,1 mg/200 gBB, EEDK 2,8 mg/200 gBB pada usia kehamilan 11 hari. Pembedahan uterus dilakukan saat usia kehamilan 20 hari untuk mengambil sampel janin tikus. Data yang di ukur berat badan (g), panjang badan (cm), dan panjang kalsifikasi tulang femur (mm) janin tikus. Analisis data menggunakan ANAVA satu arah dilanjutkan uji beda rata-rata LSD dengan kemaknaan α=0,05. Hasil penelitian didapatkan peningkatan rerata berat badan, panjang badan, dan panjang kalsifikasi tulang femur janin tikus kelompok EEDK D-1, D-2, D-3, dan D-4 terhadap kontrol yang sangat signifikan dengan p=0,000. Masing-masing kelompok dibandingkan dan didapatkan hasil sangat signifikan dengan uji beda rata-rata LSD sebesar p<0,01 . Simpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun kelakai meningkatkan berat badan, panjang badan, dan panjang kalsifikasi tulang femur janin tikus.