Daftar Isi:
  • Kontribusi work family conflict terhadap stres kerja masih menjadi masalah yang belum terjawab secara tuntas mengingat banyak faktor yang berkaitan. Penelitian ini menggunakan teori work family conflict (Greenhouse and Beutell, 1985) dan stres kerja (Luthans, 2006) untuk mengetahui kontribusi work family conflict dan stres kerja pada karyawati yang sudah berkeluarga di Perusahaan “X” kota Bandung. Terdapat 30 orang beauty advisor wanita yang berpartisipasi di dalam penelitian ini yang dipilih berdasarkan jumlah anak dan usia anak karyawati. Setiap partisipan melengkapi kuesioner yang merupakan modifikasi dari kuisioner work family conflict, terdiri dari 36 item. dan kuisioner stres kerja, terdiri dari 43 item. Skor wfc dikontribusi dengan skor stres kerja, dengan menggunakan metode regresi linear sederhana. Berdasarkan pengolahan data secara statistik, strain (r = 0,589) dan time (r = 0,517) berkontribusi secara signifikan terhadap stres kerja. Sedangkan behavior tidak berkontribusi secara signifikan terhadap stres kerja (r = 0,072). Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat kontribusi positif yang signifikan dari time dan strain terhadap stres kerja. Sedangkan untuk behavior tidak terdapat kontribusi negative yang signifikan dari behavior terhadap stres kerja. Peneliti mengajukan saran agar pihak perusahaan memberikan pelatihan kepada karyawatinya untuk meningkatkan hasil kinerja mereka menjadi lebih optimal. Selain itu, untuk lebih lanjut perlu dilakukan penelitian kontribusi work family conflict terhadap stres kerja pada perusahaan yang berbeda untuk mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh tentang hubungan tersebut.