Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Penggunaan kortikosteroid eksogen pada dosis tinggi dan jangka panjang merupakan penyebab tersering Glucocorticoid induced myopathy seperti yang terjadi pada Sindroma Cushing, 60 % penderitanya akan mengalami kelemahan otot yang akan menyebabkan atrofi otot. Tujuan Penelitian : Mengetahui perubahan diameter serabut otot dan gambaran histopatologi otot rangka tikus wistar jantan setelah diberi kortikosteroid oral dosis tinggi dan jangka panjang. Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium sungguhan dengan rancangan acak lengkap. Subjek penelitian adalah 12 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi dalam 2 kelompok (n = 6). Kelompok kontrol diberikan akuades 5 mL dari hari ke-1 sampai hari ke-14. Kelompok perlakuan diberi prednison 0,36 mg dari hari ke 1 sampai hari ke-14. Data yang diukur adalah diameter serabut otot diuji menggunakan uji T-test tidak berpasangan dan skor kerusakan otot berdasarkan modifikasi Schaaf secara deskriptif. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan diameter serabut otot kelompok prednison lebih kecil secara signifikan daripada kelompok kontrol (p = 0,039). Kerusakan otot menurut modifikasi Schaaf terdapat 1 tikus memberikan gambaran nekrosis serabut otot (skor 1), 2 tikus memberikan gambaran nekrosis serabut otot dan sel lemak (skor 2), 3 tikus memberikan gambaran nekrosis serabut otot, sel lemak dan sel inflamasi (skor 3). Simpulan: Kortikosteroid dosis tinggi dan jangka panjang menyebabkan perubahan gambaran histopatologi otot.