Efek Antidiare Ekstra Etanol Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight)Walp.) Pada Mencit Galur Swiss Webster Jantan
Daftar Isi:
- Diare sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan, yang perlu penanganan serius. Masyarakat pedesaan sering menggunakan tanaman obat untuk mengobati diare, salah satunya adalah daun salam. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun salam (EEDS) sebagai antidiare pada mencit Swiss Webster jantan. Desain penelitian eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) bersifat komparatif. Metode kerja yang digunakan proteksi terhadap diare oleh Oleum ricini. Hewan coba 25 ekor mencit, dialokasikan dalam 5 kelompok secara acak (n=5), yaitu kelompok I, II, dan III berturut-turut diberi EEDS dosis 30 mg/KgBB, 60mg/KgBB, dan 120 mg/KgBB, kelompok IV dan V berturut-turut diberi Carboxy Metyl Cellulose(CMC) 1% , dan Loperamid 0.25 mg/KgBB. Data yang diukur adalah berat feses (mg), frekuensi defekasi dan konsistensi feses. Analisis data untuk berat feses dan frekuensi defekasi menggunakan ANOVA dilanjutkan dengan uji Duncan, untuk konsistensi feses menggunakan uji Kruskal-Wallis dengan α=0.05. Hasil penelitian berat feses kelompok I, II dan III dan frekuensi defekasi kelompok II dan III menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan kontrol (p<0.05), sedangkan konsistensi feses tidak mengalami perbaikan untuk semua kelompok (p>0.05). Kesimpulan, Ekstrak Etanol Daun Salam (EEDS) berefek antidiare dengan mengurangi berat feses dan frekuensi defekasi tetapi tidak memperbaiki konsistensi feses.