Studi Diferensial Mengenai Self-Compassion pada Remaja yang Tinggal di Panti Asuhan dan Remaja yang Tinggal dengan Orang Tua (Penelitian terhadap Remaja Panti Asuhan "X" dan Remaja di Cianjur)
Daftar Isi:
- Pengalaman dalam keluarga merupakan peran kunci dalam perkembangan self-compassion (Neff & McGehee, 2010). Proses dalam keluarga seperti dukungan keluarga dan sikap orangtua akan berkontribusi menumbuhkan self-compassion (Hidayati, 2013). Pada kenyataannya, faktor ekonomi merupakan faktor utama yang menyebabkan banyak anak-anak harus ditempatkan di panti asuhan untuk dapat memenuhi kebutuhan materi. Terdapat 76 remaja yang tinggal di panti asuhan dan 70 remaja yang tinggal dengan orangtua yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Setiap responden mengisi kuisioner self-compassion yang dikonstruksi berdasarkan teori self-compassion dari Dr. Kristin Neff dan terdiri dari 43 item. Skor self-compassion dan komponenkomponen self-compassion dari kedua kelompok responden kemudian dibandingkan. Berdasarkan hasil uji beda dengan menggunakan independen t-test, terdapat perbedaan self-compassion, responden yang tinggal dengan orangtua memiliki selfcompassion yang lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang tinggal di panti asuhan (0,013 < 0,05). Jika dilihat dari komponennya, terdapat perbedaan selfkindness, responden yang tinggal dengan orangtua memiliki self-kindness yang lebih tinggi (0,001 < 0,05). Sedangkan, tidak terdapat perbedaan pada komponen common humanity dan mindfulness antara kedua kelompok responden. Kesimpulan yang diperoleh yaitu terdapat perbedaan self-compassion antar kedua kelompok responden dan jika dilihat dari komponennya, terdapat perbedaan self-kindness antar kedua kelompok responden. Artinya, keberadaan remaja di panti asuhan memiliki hubungan dengan self-compassion dan self-kindness. Sedangkan, pada komponen common humanity dan mindfulness tidak memiliki perbedaan antara kedua kelompok responden sehingga dapat diinterpretasikan bahwa kedua komponen tersebut tidak memiliki hubungan dengan keberadaan remaja di panti asuhan. Peneliti mengajukan saran bagi pihak panti asuhan dan orangtua untuk membantu responden mengembangkan self-compassion melalui pengasuhan yang diterapkan