Daftar Isi:
  • Nilai leukosit secara kasar menunjukkan keadaan sistem imunitas tubuh secara kuantitatif. Penghitungan nilai leukosit dapat menjadi suatu uji saring adanya suatu infeksi maupun defisiensi imun dalam tubuh. Penghitungan nilai leukosit umumnya menggunakan alat hitung sel darah otomatik (autoanalyzer). Pemeriksaan dengan alat hitung darah otomatik kadang-kadang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga perlu dilakukan konfirmasi dengan Sediaan Apus Darah Tepi (SADT). Pemeriksaan SADT bertujuan untuk menilai morfologi leukosit. Pada penelitian ini dilakukan analisis nilai leukosit dan morfologi SADT. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study terhadap bahan penelitian, yaitu 30 sampel darah pendonor di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung. Dari sampel darah tersebut diperiksa nilai leukosit dan morfologi SADT. Dari data tersebut, dibuat evaluasi untuk melihat hubungan antara nilai leukosit dengan morfologi SADT. Hasil penelitian nilai leukosit didapatkan 27 sampel memiliki nilai leukosit sesuai nilai rujukan, 2 sampel di bawah nilai rujukan, dan 1 sampel di atas nilai rujukan. Pada SADT didapatkan 23 sampel yang memiliki gambaran abnormal dan hanya 7 yang normal. Dari hasil pemeriksaan statistik didapatkan kesimpulan bahwa tidak terdapat korelasi antara nilai leukosit dengan morfologi SADT.