Daftar Isi:
  • Penelitian ini menggunakan Teori Self-efficacy (Bandura, 2002) untuk mengetahui seberapa besar kontribusi empat sumber self-efficacy terhadap self-efficacy belief untuk berhenti merokok pada perokok yang menderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) di Rumah Sakit ‘X’ Cimahi. Sebanyak 30 pasien PPOK yang berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih berdasarkan metode accidental sampling. Setiap partisipan melengkapi kuesioner yang merupakan hasil modifikasi peneliti dari alat ukur yang disusun oleh Giavanny Panatra, 2015 berdasarkan teori Bandura mengenai self-efficacy. Validitas kedua alat ukur dilakukan dengan menggunakan content validity yang diuji oleh 4 orang expert. Reliabilitas kedua alat ukur dilakukan menggunakan SPSS versi 22 dengan hasil self-efficacy belief 0.870 dan sumber-sumber self-efficacy 0.801. Nilai kontribusi dari setiap sumber self-efficacy terhadap self-efficacy belief dihitung dengan menggunakan teknik analisis regresi ganda. Berdasarkan analisis yang dilakukan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa keempat sumber self-efficacy secara bersamaan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap self-efficacy belief (66.1%). Namun setelah diolah satu persatu terdapat perbedaan, yaitu sumber mastery experiences berkontribusi signifikan (47.84%) terhadap self-efficacy belief. Sedangkan sumber physiological and affective states (10.14%), verbal persuasion (7.56%), dan vicarious experiences (0.67%) kurang berkontribusi signifikan terhadap self-efficacy belief. Peneliti menganjurkan agar pasien PPOK dan praktisi kesehatan memfokuskan upaya berhenti merokok pada tugas-tugas yang dapat menghasilkan pengalaman keberhasilan untuk menciptakan keyakinan diri akan kemampuan untuk berhenti merokok.