Daftar Isi:
  • Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan dilakukan dengan metode survei. Judul penelitian ini “Studi Deskriptif Mengenai Resilience pada Korban Bencana Letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui derajat resilience pada korban Bencana Letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu convenience sampling dengan jumlah responden 152. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner resilience yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori dari Bonnie Benard (2004), sebanyak 77 item dengan 10 item yang ditolak dan 67 item yang diterima. Perhitungan validitas item-item resilience dengan uji korelasi Rank Spearman di dalam program SPSS 20.0 diperoleh hasil validitas yang berkisar antara 0,318 sampai dengan 0,594. Perhitungan relisbilitas menggunakan Alpha Cronbach menunjukkan hasil 0,907. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban bencana letusan gunung Sinabung di Kabupaten Karo lebih banyak memiliki resilience yang sedang dibanding dengan resiliensi rendah dan resilience tinggi. Korban bencana letusan gunung Sinabung di Kabupaten Karo yang memiliki resiliensi sedang sebanyak 46,7%, resiliensi yang rendah 27,6% dan resiliensi yang tinggi 25,7%. Saran bagi korban yang memiliki resilience rendah diharapkan dapat meningkatkan resilience dengan cara meningkatkan keinginan membangun relasi dengan sesama korban atau orang lain dengan cara bersikap ramah dan menghargai orang lain agar mampu menjalin relasi yang postif, meningkatkan keinginan untuk mencari bantuan dari keluarga atau orang lain saat mendapatkan masalah dalam menjalani hidup, agar dapat saling tukar pikiran sehingga korban dapat belajar dari pengalaman orang lain dan hal tersebut membantu dalam membuat solusi dan menentapkan tujuan hidup yang jelas.