Daftar Isi:
  • Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui cucukan nyamuk Aedes aegypti. Indonesia menjadi negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara. Salah satu usaha pengendalian vektor DBD pada usia jentik (larva), baik dengan cara biologi yaitu menggunakan musuh-musuh alami maupun dengan cara kimiawi yang menggunakan zat kimia berefek larvisida. Penggunaan zat kimia sintetik secara berlebihan sering memberikan efek samping yang berbahaya. Sehingga perlu dilakukan penelitian menggunakan larvisida alami yang mudah didapatkan dan memiliki efek samping yang minimal yaitu kulit manggis (Garcinia Mangostana L.), Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ekstrak kulit manggis memiliki efek larvisida terhadap Aedes sp. dan apakah ekstrak kulit manggis memiliki efek yang setara dengan temephos. Desain penelitian laboratorium eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data yang diukur adalah jumlah larva yang mati setelah pemberian bahan uji selama 24 jam. Analisis data dengan uji ANAVA yang menunjukan nilai F : 228,357, dengan nilai p : 0,000 dilanjutkan dengan uji Tukey HSD. Kemaknaan berdasarkan nilai p<0,05. Hasil penelitian persentase larva mati pada kelompok 1 (250 ppm), II (500 ppm), III (750 ppm), IV (1000 ppm), V (1250 ppm), VI (temephos), dan VII (akuades) menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01). Simpulan penelitian adalah Ekstrak Etanol Kulit Manggis berefek sebagai larvisida terhadap Aedes sp. dan memiliki efek yang setara dengan temephos.