Perbandingan Efek Air Perasan Daun Ubi Jalar (Ipomoea batatas Lamk.) dan Air Persan Daun Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.) Dalam Memepercepat Penyembuhan Luka Insisi Mencit Swiss Webster
Daftar Isi:
- Luka adalah terputusnya kontinuitas jaringan pada tubuh makhluk hidup. Upaya pengobatan luka umumnya menggunakan povidone iodine atau bahan herbal. Tujuan penelitian adalah mengetahui efek air perasan daun ubi jalar (APDUJ) dan air perasan daun ubi kayu (APDUK) dalam mempercepat proses penyembuhan luka insisi mencit Swiss Webster dan perbandingan potensinya. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik, menggunakan 24 ekor hewan coba yang dibagi secara acak menjadi 6 kelompok (n=4). Pada tungkai mencit dibuat luka insisi sepanjang 1cm dengan kedalaman 2mm. Setiap hari masingmasing kelompok mendapat satu perlakuan topikal sebagai berikut: APDUJ 12,5%, APDUJ 25%, ADPUK 12,5%, APDUK 25%, akuades sebagai kontrol negatif (KN) dan povidone iodine sebagai kontrol positif (KP). Durasi penyembuhan luka (dalam hari) diukur hingga kedua tepi luka saling bertautan. Analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis yang dilanjutkan dengan uji Mann Whitney U dengan α = 0,05. Rerata durasi penyembuhan luka dalam hari dengan APDUJ 12,5% (6,5), APDUJ 25% (8,3), APDUK 12,5% (6,8), APDUK 25% (7,5), KP (8,3) menunjukkan perbedaan yang sangat bermakna di bandingkan kontrol negatif (8,8) dengan p = 0,000. Kelompok APDUJ 12,5% dibandingkan dengan APDUK 12,5% dan APDUJ 25% dibandingkan dengan APDUK 25% tidak berbeda bermakna dengan p > 0,05. Simpulan adalah APDUJ dan APDUK berefek mempercepat proses penyembuhan luka insisi mencit Swiss Webster dengan potensi yang setara.