Efek Larvasida Ekstrak Etanol Seledri (Apium graveolens L.) Terhadap Larva Nyamuk Aedes sp
Daftar Isi:
- Nyamuk Aedes sp. vektor utama penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Yellow fever, dan Zika virus memiliki berbagai upaya pemberantasan, salah satunya dengan menggunakan temefos, namun penggunaan temefos berdampak negatif pada lingkungan, sehingga dibutuhkan alternatif larvasida alami seperti seledri (Apium graveolens L.) yang memiliki kandungan kimia flavonoid, saponin, dan tanin yang berefek larvasida. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui apakah ekstrak etanol seledri memiliki efek larvasida terhadap larva nyamuk Aedes sp. dan menilai potensinya dibandingkan dengan temefos. Desain penelitian ini bersifat laboratorium eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Efek larvasida Ekstrak Etanol Seledri (EES) diuji terhadap 6 kelompok (n=30, r=4) larva Aedes sp. Kelompok I (EES 250 ppm), II (EES 500 ppm), III (EES 1000 ppm), IV (EES 2000 ppm), V (temefos sebagai control positif), dan VI (akuades sebagai control negatif). Data yang diukur ialah jumlah larva yang mati dalam 24 jam setelah pemberian bahan uji. Analisis data dengan ANAVA dilanjutkan dengan uji Fisher’s LSD. Kemaknaan berdasarkan nilai p<0,05, menggunakan program SPSS. Hasil penelitian berupa persentase larva yang mati pada kelompok I (53,3%), II (82,5%), III (97,5%), IV (100%) menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05) terhadap kelompok VI (0,8%) dan hasil non signifikan antara kelompok III dan IV dengan kelompok V (100%). Simpulan penelitian ini ialah EES berefek larvasida terhadap larva nyamuk Aedes sp. dan EES 1000 ppm dan 2000 ppm memiliki potensi setara dengan temefos.