Daftar Isi:
  • Latar belakang: Kanker nasofaring merupakan keganasan tersering di bidang kepala leher dan menempati urutan ke-empat setelah kanker leher rahim, kanker payudara, dan kanker kulit di Indonesia. Zat aktif xanthone pada kulit manggis memiliki efek antikanker, antioksidan dan antiinflamasi, sehingga berpotensi sebagai agen terapi pada penyakit kanker. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui efek sitotoksik Ekstrak Etanol Kulit Manggis (EEKM) terhadap kanker nasofaring pada kultur Sel HONE-1 dan mengetahui konsentrasi Inhibitory Concentration (IC50). Metode Penelitian: Eksperimental laboratorik dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data yang diperoleh yaitu rerata persentase kematian sel HONE- 1 setelah pemberian EEKM dengan konsentrasi 1,25 μg/ml, 2,5 μg/ml, 5 μg/ml, 7,5 μg/ml, 10 μg/ml, 15 μg/ml dan fluouracil 100 μg/ml sebagai kontrol positif. Data dianalisis menggunakan One Way Anova dan Post Hoc test-HSD. Nilai IC50 dihitung dengan persamaan regresi linear. Hasil: Kosentrasi EEKM terendah 1,25 μg/ml menyebabkan kematian sel 7,94%, sedangkan dosis tertinggi 15 μg/ml menyebabkan kematian sel 47,52%. Nilai IC50 51,4 μg/ml. Simpulan: Ekstrak etanol kulit manggis memiliki efek sitotoksik terhadap kultur sel HONE-1 dengan IC50 51,4 μg/ml.